Jembatan Rangka Baja
KLASIFIKASI
Jembatan Rangka Baja diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi jalan sesuai dengan Peraturan Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, Republik Indonesia, sebagai berikut:
- Jembatan Permanen Kelas A
Dirancang sebagai jembatan permanen dengan lebar total jembatan 9 Meter (badan jalan 7 Meter dan lebar trotoar 1 Meter (kanan-kiri)) yang menggunakan beban lalu lintas BM – 100 (100% sesuai dengan pembebanan di Spesifikasi Pembebanan untuk Jembatan dan Jalan Raya No 12/1970 (Revisi 1988). - Jembatan Permanen Kelas B
Dirancang sebagai jembatan permanen dengan lebar total jembatan 7 Meter (badan jalan 6 Meter dan lebar trotoar 0,5 Meter (kanan-kiri)) yang menggunakan beban lalu lintas BM – 100 (100% sesuai dengan pembebanan di Spesifikasi Pembebanan untuk Jembatan dan Jalan Raya No 12/1970 (Revisi 1988). - Jembatan Permanen Kelas C
Dirancang sebagai jembatan permanen dengan lebar total jembatan 4,5 Meter (badan jalan 3,5 Meter dan lebar trotoar 0,5 Meter (kanan-kiri)) yang menggunakan beban lalu lintas BM – 70 (70% sesuai dengan pembebanan di Spesifikasi Pembebanan untuk Jembatan dan Jalan Raya No 12/1970 (Revisi 1988).
STANDARD DESIGN
Desain struktur jembatan berdasarkan standard desain untuk jembatan jalan raya, seperti:
- Desain Jembatan BMS 1992 (Bridge Management System) Direktorat Bina Marga, Kementrian Pekerjaan Umum.
- Standard Spesifikasi untuk Jembatan & Jalan Raya AASHTO 1992 Edisi 15 (American Association of State and Transportations Officials).
SPESIFIKASI MATERIAL
Adapun spesifikasi yang digunakan pada produk Jembatan adalah sebagai berikut:
- Struktur Utama: High Tensile Steel (JIS SM-490 atau equivalent).
- Struktur Sekunder: High Tensile Steel (JIS SM-400 atau equivalent).
- Baut & Washer: A-325 atau equivalent dengan grade 8.8.
- Las: Sesuai dengan AWS (American Welding Standard) dengan elektroda E70xx atau E60xx disesuaikan dengan bahan baja yang dilas.
- Proteksi: Hot Dip Galvanized atau Zinc Rich Paint dengan minimum ketebalan 100 Micron atau sesuai permintaan.
- Elastometric Pad: Karet atau sintetis dengan kekerasan 55 (toleransi ±5) dan lapisan internal pelat baja SS-400.
KEUNGGULAN
Kelebihan pemakaian material besi baja dalam pembangunan jembatan dibandingkan material beton dan kayu adalah:
- Baja mempunyai kekuatan yang tinggi. Ada jenis baja yang tahan terhadap cuaca bahkan tidak perlu di cat.
- Baja lebih murah dari beton ataupun kayu. Sebab dengan kekuatannya memerlukan volume bahan lebih sedikit.
- Rendahnya biaya pemasangan.
- Jadwal konstruksi yang lebih cepat.
- Tingkat keselamatan kerja tinggi.
- Mudah dalam pemasangan.
- Elemen struktur dapat dibuat di pabrik, dan dapat dilakukan secara besar-besaran.
- Dapat dilakukan bongkar pasang dengan cepat, tanpa ada bahan terbuang.
- Membutuhkan ruang kerja yang lebih sempit.
- Dapat mengikuti bentuk-bentuk arsitektur.
- Ramah lingkungan, dapat menggantikan posisi kayu sebagai bahan konstruksi.
PEMBAGIAN
Jembatan dapat dibagi berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi dan tipe struktur, yaitu:
- Berdasarkan fungsinya, jembatan dapat dibedakan sebagai berikut:
– Jembatan jalan raya (highway bridge),
– Jembatan jalan kereta api (railway bridge),
– Jembatan pejalan kaki atau penyeberangan (pedestrian bridge). - Berdasarkan lokasi, jembatan dapat dibedakan sebagai berikut:
– Jembatan di atas sungai atau danau,
– Jembatan di atas lembah,
– Jembatan di atas jalan yang ada (fly over),
– Jembatan di atas saluran irigasi/drainase (culvert),
– Jembatan di dermaga (jetty). - Berdasarkan bahan konstruksi, jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:
– Jembatan kayu (log bridge),
– Jembatan beton (concrete bridge),
– Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge),
– Jembatan baja (steel bridge),
– Jembatan komposit (composite bridge), gabungan dua jenis material, yaitu baja dan beton secara bersama-sama memikul gaya lentur dan geser. - Berdasarkan tipe struktur, khusus jembatan baja dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:
– Jembatan gelagar I (rolled steel girder bridge), tersusun dari beberapa gelagar I canai panas, panjang bentang berkisar 10 sampai dengan 30 Meter. Jembatan gelagar ini dapat bersifat komposit atau non komposit, tergantung penggunaan penghubung geser (shear connector), juga tergantung kepada penggunaan bahan untuk lantai jembatan misal dari kayu (jembatan konvensional) atau beton,
– Jembatan gelagar pelat (plate girder bridge), atau sering juga disebut jembatan dinding penuh, tersusun dari 2 (Dua) atau lebih gelagar, yang terbuat dari pelat-pelat baja dan baja siku yang diikat dengan paku keling atau dilas. Panjang bentang berkisar 30 sampai dengan 90 Meter,
– Jembatan gelagar kotak (box girder bridge), terbuat dari pelat-pelat berbentuk kotak empat persegi atau berbentuk trapesium, umumnya digunakan dengan panjang bentang 30 sampai dengan 60 Meter. Jembatan dapat terdiri dari gelagar kotak tunggal maupun tersusun dari beberapa gelagar,
– Jembatan rangka (truss bridge), tersusun dari batang-batang yang dihubungkan satu sama lain dengan pelat buhul, dengan pengikat paku keling, baut atau las. Batang-batang rangka ini hanya memikul gaya dalam aksial (normal) tekan atau tarik, tidak seperti pada jembatan gelagar yang memikul gaya-gaya dalam momen lentur dan gaya lintang,
– Jembatan pelengkung (arch bridge), tipe struktur adalah pelengkung tiga sendi, dimana sendi ketiga terletak pada puncak atas. Keistimewaan dari struktur pelengkung tiga sendi ini adalah momen yang terjadi lebih kecil karena tereduksi oleh adanya gaya horisontal pada perletakan yang menghasilkan momen negatif,
– Jembatan gantung (suspension bridge), pada jembatan gantung semua gaya-gaya vertikal disalurkan melalui kabel-kabel penggantung ke tiang (pylon) dan perletakan ujung. Jembatan gantung yang pernah dibangun dengan bentang terpanjang sejak tahun 1998 adalah jembatan Akashi dengan panjang bentang utama 1991 Meter (±2 KM),
– Jembatan struktur kabel (cable stayed bridge), pada jembatan struktur kabel (cable stayed bridge) sepenuhnya gaya-gaya vertikal dipikul oleh tiang (pylon) yang disalurkan melalui kabel-kabel penggantung. Jembatan struktur kabel terpanjang yang dibangun adalah jembatan Sutong yang melintasi sungai Yangtze, RRC., dengan bentang 1088 Meter, selesai dibangun tahun 1998, dengan memiliki 2 (Dua) pylon.

Selain jembatan rangka baja, kami juga memfabrikasi Beam Baja dimensi umum (general-used) maupun khusus sesuai permintaan (customized dimension). Beam Baja Wide Flange (WF), H-Beam, I-Beam dan T-Beam secara luas digunakan dalam industri konstruksi dan tersedia dalam berbagai ukuran standar. Tabel tersedia untuk memudahkan pilihan ukuran beam baja yang cocok untuk diberikan beban. Beam baja dapat digunakan baik sebagai tiang maupun kolom.
Wide Flange (WF), H-Beam, I-Beam dan T-Beam difabrikasi di dalam fasilitas alur produksi yang terintegrasi, sehingga kami menjamin bahwa kualitas setiap Wide Flange (WF), H-Beam, I-Beam dan T-Beam adalah seragam/identik dan presisi.




Pabrik jembatan rangka baja girder kami beralamat di Jl. Terusan Cikuda, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Untuk mendapatkan brosur spesifikasi teknis, gambar detail dimensi ukuran dan harga jembatan girder baja bisa mengirimkan pertanyaan produk dan harga dengan klik tombol amplop atau whatsapp.
© Copyright content PT. Helori Grahasarana, 1998-2019. All rights reserved.